Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

524 Huntap Bagi Korban Tsunami Lampung Selatan Mulai Dibangun

KALIANDA (Journal) : Kabar baik bagi korban bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. Hari ini, Rabu (22/7/2020), pembangunan 524 Hunian Tetap (Huntap) untuk warga yang rumahnya hancur akibat tsunami mulai dibangun.

Pembangunan Huntap ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto bersama Dandim 0421/LS Letkol Kav Robinson Oktovianus Bessie, Sekretaris Daerah Kabupaten, Thamrin beserta sejumlah pejabat Pemkab Lampung Selatan.

Lokasi pembangunan dimulai di Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa. Di lokasi ini, diawali dengan pembangunan tujuh Huntap sebagai rumah percontohan. Selain itu, Huntap juga akan dibangun di desa lain yang tersebar di Kecamatan Kalianda, Sidomulyo, dan Katibung.

Pada kesempatan itu, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembangunan rumah Huntap tersebut.

Baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Lampung, jajaran TNI-Polri, serta seluruh elemen masyarakat lainnya yang telah bekerja sama bergotong-royong mulai dari penanganan musibah tsunami hingga pembangunan Huntap bagi korban tsunami.

“Alhamdulilah peletakan batu pertama pembangunan 524 Huntap kita mulai hari ini. Tanpa kebersamaan, persatuan dan kesatuan tidak mungkin bisa secepat ini. Huntap ini diperuntukan bagi saudara kita yang menjadi korban bencana tsunami,” ujar Nanang dalam sambutannya.

Lebih lanjut Nanang mengatakan, pembangunan Huntap itu merupakan bentuk keseriusan dan tanggungjawab Pemerintah Daerah kepada masyarakatnya.

“Ini menandakan bahwa pemerintah selalu ada untuk masyarakat. Dan pemerintah akan terus memantau perkembangan pembangunan Huntap ini sampai pembangunannya selesai dan dapat dihuni oleh masyarakat yang berhak menempatinya,” kata Nanang.

Untuk itu, dirinya berharap kepada masyarakat yang akan menerima bantuan Huntap tersebut, agar dapat benar-benar memanfaatkan penggunaannya. Sebab katanya, tidak semua masyarakat terdampak tsunami dapat memiliki rumah Huntap tersebut.

“Masyarakat harus menyadari bahwa rumah yang layak itu merupakan salah satu kebutuhan pokok. Oleh karea itu saya meminta kepada aparatur desa dan pihak terkait lainnya untuk terus memantau pelaksanaan pembangunan Huntap ini hingga selesai dan siap huni,” tandasnya.

Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto bersama Dandim 0421/LS Letkol Kav Robinson Oktovianus Bessie dan Sekda Thamrin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Huntap. | Foto : Dokpim Lamsel
Disamping itu, Nanang juga menyampaikan, setelah pembangunan Huntap fasilitas lain juga diharapakan dapat segera dibangun. Seperti pembangunan rumah ibadah, listrik, air bersih dan MCK, dan sarana fasilitas umum lainnya yang dibutuhkan bagi masyarakat penghuni Huntap.

“Nanti dipinggir pantai juga akan kita tanami pohon untuk pengembangan wisata. Sehingga anak-anak juga merasa nyaman dengan tinggal tidak jauh dari bibir pantai. Setelah itu ada juga bantuan lain sebagai stimulus ekonomi sosial bagi masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, M. Darmawan menjelaskan, Pemkab Lampung Selatan mendapatkan hibah untuk membangun 524 unit Huntap yang akan dibangun di lahan seluas 76.609 meter persegi.

Rinciannya, untuk Kecamatan Rajabasa meliputi, Desa Kunjir sebanyak 138 unit, Desa Way Muli Timur 129 unit, Desa Way Muli 58 unit, Desa Sukaraja 20 unit, Desa Rajabasa 34 unit, dan Desa Banding sebanyak 13 unit.

Lalu di Kecamatan Kalianda yakni, Kelurahan Kalianda dan Way Urang sebanyak 35 unit dan Desa Maja 89 unit. Kemudian di Kecamatan Sidomulyo, akan dibangun 2 unit di Desa Suak serta Kecamatan Katibung di Desa Tarahan sebanyak 6 unit.

“Pembangunan Huntap ini nantinya dilaksanakan dengan metode swakelola oleh kelompok masyarakat penerima bantuan. Jadi tidak ditenderkan, tapi dikelola oleh kelompok masyarakat yang sudah dibentuk oleh desa dan tim fasilitator,” terang Darmawan dalam laporanya.

Darmawan menambahkan, untuk teknis di lapangan, kelompok masyarakat tetap akan didampingi fasilitator. Sehingga proses pembangunan, mulai dari rencana kerja, kebutuhan material, hingga penyelesaian bangunan dapat terkontrol dengan baik dan berjalan lancar.

“Bahan material kita ambil dari lokal. Sehingga akan menggerakan perekonomian masyarakat sekitar. Terlebih disaat pandemi COVID-19. Tapi kita juga mengimbau supaya masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19,” tutur Plt Asisten Bidang Adum ini. (Kmf/fit)



WhatsApp chat