Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

Pembuatan Siring di Desa Sukamaju Diduga Tidak Gunakan Adukan Semen

 

Lampung Utara (Journal) : Pemerintah Kecamatan Abung Tinggi akan turun ke lokasi pekerjaan pembuatan siring dan sumur bor di Desa Sukamaju yang diduga asal-asalan.

“Saya baru baca berita soal itu. Tapi akan saya cek dengan turun ke lokasi,” kata Camat Abung Tinggi, Masuri, Senin 4 Mei 2020.

Dikatakan Masuri, serah trima pekerjaan sudah dilakukan dan Pendamping Desa serta Pendamping tekhnis tim monep dari kecamatan sudah turun langsung ke lokasi.

“Pada saat itu memang pekerjaan nya bagus, tapi gak tau saat ini kami gak pernah turun lagi, ” ujar Masuri.

Dari hasil penelusuran awak media di lokasi pekerjaan, diketahui, sejumlah pekerjaan proyek Dana Desa ( DD) dan Anggaran Dana Desa ( ADD), Tahun 2019, di Desa Sukamaju, Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten lampung Utara , diduga kuat dikerjakan tidak sesuai aturan alias asal-asalan.

Seperti contohnya, pengerjaan Pembangunan drainase di Dusun 04,Desa Sukamaju Kecamatan Abung Tinggi,  pembangunan Drenase terkesan asal jadi. Bahkan, pembuatan sumur bor di desa Baru 2 Dua bulan sudah tidak berfungsi .

Ditempat yang sama, nampak jelas, pembngunan siring pasang hannya  dipasang batu berdiri dan diantara susunan batu berdiri serta dasaran dudukan batu tidak ada adukan semen, sehingga baru seumur jagung sudah hancur.

Walaupun ditutupi pada bagian muka, siring pasang pasangan agar terlihat pura-pura  pakai adukan , maka konstruksi talud tersebut diduga tidak akan kuat dan mudah ambrol kena pada bagian tengah pasangan Drenase terlihat tidak ada adukan semen dan pasir,

“Banyak pasangan batu agar cepat selesai diisi dengan tanah,  bukan menggunakan adukan semen, “ ungkap salah satu sumbner yang enggan disebut nama.

Sejumlah warga saat dikonfirmasi secara terpisah mennyayangkan pekerjaan proyek yang ada di Desa Sukamaju Dusun 04. Pasalnya meski proyek dikerjakan asal jadi namun pihak pengawas Dinas serta pendamping desa terkesan melakukan pembiaran.

“Proyek seperti itu kok dibiarkan. Jangan-jangan ada main mata dengan dinas serta pengawas pendamping desa,” ungkap salah satu warga. (orean)



WhatsApp chat