Aksi Pembalakan Liar Merajalela, Kelestarian Hutan di Lampung Utara Terancam
Lampung Utara (Journal) : Kepala Desa (Kades) Sukamulya, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara, Yayat (50) mengaku tidak berdaya terkit aksi pembalakan liar di wilayahnya. Meski dirinya mengetahui aksi yang terlarang itu, Yayat justru membiarkannya dan tidak ingin dibilang pahlawan kesiangan.
“Saya tahu (pembalakan liar, red) berdasarkan informasi dari masyarakat , tapi saya tidak berdaya dan tidak mau dibilang pahlawan kesiangan,” ungkap Yayat di kediamannya kepada media pada Rabu (01/02/2020).
Yayat menuturkan, perihal pembalakan liar itu hanya dibiarkannya saja, meski sudah dilaporkan warganya. Alasannya, ada petugas yang menanganinya dan tugas dirinya hanya untuk melayani masyarakat yang dipimpinnya.
“Ya biarin aja, itu bukan urusan saya, kalau ada aktivitas ilegal loging kenapa Polhut nya diam saja, tugas saya mengurusi masyarakat, bukan ngurusin kasus ilegal loging dikawasan hutan lindung, sudah jelas polisi ada polisi kehutanan,” kata Yayat.
Aktivitas pembalakan liar di wilayah tersebut sudah terjadi sejak lama, namun sempat terhenti namun sejak bulan November 2019 lalu, lantas aktivitas itu kembali terjadi. Yayat hanya bisa berharap kepada pemerintah agar pelaku ilegal loging dapat diadili seadil-adilnya.
“Karena sudah cukup meresahkan masyarakat yang ada di pinggir hutan kawasan,” cetusnya.
Dirinya mengucapkan terimakasih karena peran media mau mengungkap masalah ilegal loging yang terjadi dihutan lindung, karena selama ini dirinya juga kebingungan atas laporan masyarakat yang sudah cukup resah karena dampak dari pembalakan liar tersebut.
“Kebun milik warga banyak yang rusak,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dusun (Kadus) Gendot, Sodik (53) yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari lokasi bongkar muat kayu log hasil pembalakan liar menjelaskan dirinya mengetahui adanya aktivitas pembalakan liar, namun sodik tidak tau siapa saja yang terlibat dalam aktivitas tersebut.
“Pasalnya mereka beraktivitas di malam hari. Saya juga enggak tau sudah berapa mobil yang sudah berhasil dibawa keluar. (Orean)