Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

Alfakih Abiansyah Balita Warga Pekon Talang Padang Kini Semakin Membaik

Tanggamus (Journal) : Berangsur sembuh diduga Penderita Hidrosefalus Alfakih Abiansyah (4 tahun) melalui pengobatan herbal yang diterapkan selama hampir dua tahun dari usia empat bulan, Sukamandi III (tiga) pekon Talang Padang. Kamis (19/12/19).

Seharga 180 000 rupiah Jeli tripang perbotol yang di beli Ina Ibu dari Al fakih Abiansyah bin Darussalam, Pekon Talang Padang Rt: 001/Rw: 005 Sukamandi III (tiga) dari apotek, yang menjadi obat alternatip bagi putranya (Alfakih Abiansyah), dari ganasnya penyakit Hidrosefalos yang ia derita.

setelah dua tahun yang lalu, Alfakih mengkonsumsi obat herbal tersebut, kini membuah kan hasil, ia sudah bisa bermain dan bercanda bersama anak-anak seusianya, di lingkungan rumah pasangan Ina dan Darussalm ini.

“dari usia empat bulan, ia (Alfakih) di ketahui terkena sakit Hidrosefalos dari salah seorang bidan, tempat dimana kami lakukan pemeriksaan pada usianya empat bulan, dan saat itu bidan saran kan untuk periksa lanjutan, dari periksa lanjutan ke-salah satu rumah sakit di peringsewu, kami disarankan untuk lakukan operasi sedot cairan di-bagian kepala Alfakih. Dikarenakan, kami tidak cukup memiliki biaya untuk operasi, dan juga tidak memiliki kartu kesehatan, maka dengan terpaksa, hal itu hingga saat ini tidak pernah kami lakukan, dan dari saran serta anjuran dari kerabat serta teman pada saat itu, untuk mencoba lakukan pengobatan herbal, yaitu dengan obat herbal Jeli tripang, yang ada di apotek, seharga 180 000 rupiah perbotol, hal ini kami lakukan satu botol lebih kurang untuk satu minggu, Alhamdulillah setelah dua tahun yang lalu Alfakih mengkonsumsinya, pertumbuhannya cukup baik, sekarang sudah belajar membaca, bermain bareng temannya disini. papar Ina ke awak media Journallampung.com.

Menangapi hal ini Kepala KUPT Puskesmas Hi. Emwinarto, SKM.MM, pada saat kami (media) temui di ruangan-nya bahwasanya untuk lebih bisa memastikan akan tingkat kesembuhan bagi penderita Hedrosefalos, harus lakukan cek secara medis melalui dokter spesialis, apak masih ada cairan yang menggumpal dibagian kepala, dan perlu adanya tindakan medis dengan cara operasi pasang pipa untuk sedot cairan tersebut, “Jadi untuk hidrosefalus, memang untuk awal mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun lama kelamaan jika cairan bertambah, dapat menekan bagian otak, sehingga dapat menimbulkan gejala-gejala, baik itu neurologis maupun motoris.
Pengobatannya untuk saat ini, masih dianjurkan operasi untuk dilakukan pemasangan pipa, untuk mengalirkan cairan yang tertimbun di otak.
Puskesmas, akan melakukan kunjungan rumah dan akan melakukan pemeriksaan kesehatan, serta pendekatan ke keluarga untuk dirujuk ke puskesmas dan dokter spesialis. Pasien tersebut dalam lingkup pemantauan puskesmas”, terangnya

Dan melalui via Whatshaap (WA) ia menambahkan, akan mencoba lakukan pendekatan melalui pekon dan pihak kecamatan, “tadi, saya sudah perintahkan kepada bidan desa talangpadang, untuk jemput bola, rumahnya di sukamandi ya bang, nanti bila keluarga ada Kartu Keluarga (KK), kita akan pdkt, ke kakon dan camat untuk proses kartu KIS nya”, tulisnya. (Jeni).



WhatsApp chat