BRI Komitmen Bantu Pelaku UMKM
Bandar Lampung (Journal): : Bank Bakyat Indonesia berkomitment membantu permodalan nasabah pelaku UMKM, dengan menjadikan nasabah bisnis prioritas. BRI juga telah membuka banyak peluang bagi pelaku IKM dan UMKM melalui pinjaman tanpa agunan dengan suku bunga rendah dan persyaratan yang mudah untuk dilengkapi.
Hal itu disampaikan oleh Wapinwil bisnis Kanwil BRI Provinsi Lampung yakni, Agus Adhiyat saat seminar UMKM ‘menggelorakan kemandirian UMKM’ PWI Provinsi Lampung di Aula PTPN VII, selasa (19/11/2019).
“Kita sudah go publik sejak 2003 dan diminati investor dalam hal umkm, tentunya kami pasti sangat mengapresiasi pelaku usaha,” ujarnya saat sesi dialog bersama mahasiswa.
Keseriusan dan komotment itu telah ditunjukan oleh BRI dengan memberdayakan peluang pinjaman modal 80 persen untuk pelaku usaha umkm dan 20 persen corporate.
“Dalam hal ini BRI terus menjaga fortofolio, kita semua jaga komitment itu sampai saat ini, sehingga sebagai buah manis kami bisa menjadi bank terbaik di indonesia,” jelasnya.
Dari segi permodalan dunia usaha, Bank BRI terus berupaya agar dapat menembus segala lini usaha produk domisili brutto atau umkm, meski sebagian besar umkm tidak memiliki sistem administrasi seperti neraca laba rugi tercatat tapi BRI terus melakukan terobosan dalam membantu pelaku usaha dalam melengkapi segala persyaratan.
Dengan pembiayaan yang sesuai BRI akan memberikan pinjaman sesuai tingkat usaha masing-masing, mulai dari tingkat sederhana atau level pembiayaan yang lebih besar selanjutnya.
“Kita melatih pegawai agar bisa wawancara usaha mikro dalam mengelola usaha, kemudian dimasukan dalam neraca sehingga pelaku usaha dapat terbantu menyelesaikan berkas administrasi yang menjadi persyaratan,” terangnya.
Selama ini, pihak pelaku usaha sering lupa akan pentingnya persyaratan administrasi untuk mempermudah persyaratan peminjaman, bahkan untuk pinjaman hingga 50 juta tak perlu agunan cukup surat keterangan dan tempat usaha saja.
“Kadang pengusaha suka lupa, karena kurang menyadari pentingnya administrasi, semisal tulis rincian dibekas kotak rokok dan lain sebagainya, nah yang inilah yang kami lakukan pendampingan, dengan mempermudah administrasi melalui mantri BRI yang ada ditiap desa,” katanya.
Tidak hanya soal permodalan, konsekwensi BRI lainya ialah soal pemingkatan kemampuan SDM dengan memberikan pendidikan dan training.
“Baru-baru ini kita sudah latih 10ribu umkm nasiolah dengan rincian 100 umkm Lampung untuk dapat pelatihan, kegiatan ini juga langsung dihadiri marketplace tokopedia sehingga semua saling terkoneksi,” imbuhnya.
Tak hanya sampai disitu Bank BRI juga menghadirkan antara buyer dari luar negeri dan carter billing 5 umkm terpilih di Lampung, tentunya melalui seleksi oleh Dekranasda adapun pemilaianya berlangsung terbuka yakni bagaimana keunggulan kualitas produksi hingga packing dan sebagainya.
“UMKM binaan kita juga kita fasilitasi untuk event pameran lokal, nasional maupun internasional le luar negeri. Jadi dapat disimpulkan BRI siap bermitra dengan pelaku UMKM karena itu prioritas kita,” demikian Agus Adiat. (r)