Pangeran Ya Sangun Ratu Hadiri Acara Muput Pencak Silat
Tanggamus (Journal) : Acara muput (malam terakhir) belajar pencak silat
di Marga Buay Turgak Pekon Menggala Bandakh, di hadiri Pangeran Ya Sangun Ratu II. Idham Kholik AZ. SH. MM Kecamatan Kotaagung Timur Tanggamus. Minggu (03/11/19).
Kepala Pekon Menggala, Azhar HS dikesempatan ini menyampaikan, akan pencak silat adalah merupakan seni budaya tradisional yang ada di Indonesia, salah satunya yang di Marga Buay Turgak Pekon Menggala Bandakh. Malam ini adalah malam muput (terakhir) masa belajar pencak silat, yang dimulai selama 4 bulan.
Azhar menambahkan, di tahun 2019 ini pekon menggala membentuk sangar Khangom Jejama, meliputi Pencak Silat, Hadra Lama, Butangguh, Ngumun, Tari Budana dan Tari Sembah. Yang kesemuanya didanai dari Dana Desa tahun 2019. Ia menambahkan di tahun 2020 pekon akan menganggarkan untuk pembuatan seragam, ucapnya.
“Saya berharap kepada peserta sangar khususnya pencak silat ini, agar kedepan bisa menampilkan hasil belajar (berguru) dalam setiap kegiatan, pencak silat selain merupakan seni budaya juga sebagai alat bela diri,” kata Kepala Pekon.
Lanjutnya, ” kami sebagai pamong pekon, sangat mendukung semua jenis seni budaya yang ada dipekon ini. Karenanya kami sangat mendorong dengan membentuk Sangar Khangom Jejama,” ucapnya.
Pencak Silat adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari kepulauan nusantara. Pemerintah Republik Indonesia telah mengajukan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia, ke Unesco pada maret 2017.
Selain seni bela diri, Pencak Silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Biasanya disetiap daerah di indonesia mempunyai aliran silat yang khas, tidak terkecuali pencak silat yang ada di Marga Buay Turgak Pekon Menggala Kecamatan Kotaagung Timur Tanggamus.
Dilain pihak saat didaulat menyampaikan sambutannya, Penyimbang adat, Adat Marga Buay Turgak. Pangeran Ya Sangun Ratu II. Idham Kholik AZ. SH. MM. Mengapresiasi dan sangat mendukung pembentuk Sangar Khangom Jejama milik pekon menggala. Menurutnya seni budaya daerah adalah salah satu dalam program 55 Aksi Bupati Tanggamus.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada kepala pekon menggala, yang mempunyai program prioritas dibidang seni budaya, dan masyarakat yang ikut mendukung suksesnya kegiatan ini, katanya penyimbang adat. Menurutnya pencak silat selain sebagai seni budaya juga sebagai alat bela diri.
Ia menambahkan, seni pencak silat dan tari pedang yang ada di marga buay turgak khususnya, akan di tampilkan dalam acara-acara adat, atau acara-acara yang sudah ditentukan. Khusus untuk tari pedang ditampilkan saat arak-arakan tayuh para suku dan pengawa,” jelasnya.
Pangeran ya sangun ratu II berharap, pencak silat yang sudah didapat selama ini, agar terus diasah supaya lebih mahir lagi.(Jeni)