Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

Tim KPK Geledah Rumah Dinas Bupati Lampura

Lampung Utara (Journal) : Tim KPK di rumah dinas Bupati Lampung Utara melaksanakan tugasnya dibeberapa ruangan dianggap berhubungan dengan proses tangkap tangan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu itu.

Kabag Umum Setdakab Lampura, Herwansyah mengatakan pihaknya bersama dengan pihak penegak perda (Pol-PP), mereka yang datang rata-rata berasal dari luar. Yakni, berasal dari tenaga guna memenuhi berkas kelengkapan perkara itu.

“Itu yang digeledah, ruang tamu, ruang tidur Bupati dan ruangan anak-anak. Dan tidak banyak kalau yang dibawa tadi, cuma beberapa berkas. Tidak sampai bertas-tas, “kata Herwansyah selaku pihak yang berwenang mengurusi rumah jabatan terzebut malam yang kebetulan diminta mendampingi disana.

Dan mereka berjumlah sekitar 10 petugas, menurutnya jumlah tersebut ditambah dengan dua petugas dark brimob disana. Sehingga total hanya 8 orang yang melaksanakan tugas dalam rangka melengkapi berkas perkara menimpa sang kepala daeraj dan kororinya disana.

“Tadi kami sudah konperensi pers dengan kawan-kawan media, bersama Kepala Kasatpol-PP. Kurang lebih dua jam mereka melaksanakan tugasnya disana, untuk lebih jelasnya nanti kita tunggu informasi dari KPK, “terangnya.

Sebelumnya, sambangi Kabupaten Lampung Utara, Rabu (9/10/2019), petugas Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penyelidikan di dua tempat. Yakni di rumah jabatan dan Kantor Bupati, dan khusus di lingkungan kantor sekretraitan daerah itu tim bertugas melaksanakan sosialisasi kepada beberapa Kepala OPD (organisasi perangkat daerah).

Mereka diberikan arahan untuk bersikap kooperatif kepada pihak komisi anti rasua selama melaksanakan tugasnya disana. Berdasarkan pantauan para kepala OPD silih berganti keluar kantor Sekretaritan Daerah, sekaligus kantor Bupati itu. Beberapa diantaranya bersedia memberikan komentar, serta bungkam meninggalkan kantor begitu saja.

“Ya tadi kami diatas, tepatnya di aula siger kami dikumpulkan. Ada kepala DPUPR, Syahrizal Adhar, Kepala Dinas Sosial, M Erwinsyah, Kepala BPRD, Mikael Sarageh, Plt DLH, Welly Achmad, Plt DPKP, Adrian, dan lainnya, “kata dia saat dimintai komentar terkait kedatangannya keluar ruangan.

Senada dikatakan oleh Kepala BPPRD Lampura, Mikael Saragih. Menurutnya itu sebagai bentuk pembinaan kepada OPD untuk ikut membantu berjalan pemerintah yang baik. Pasca OTT kepala daerah di Lampung itu.

“Ya intinya pembinaan, tujuan dikumpulkannya kami disini tadi. Kurang-lebih seperti itu tadi, “tambahnya.

Setidaknya ada tiga kendaraan dipakai tim, untuk melaksanakan tugasnya disana seperti yang ada dirumah dinas Bupati. Yakni jenis Toyota Kijang Innova, dengan nopol berturut-turut BE-1517-YM, BE-1192-CN, BE-1883-YK. Beberapa diantaranya tampak sibuk disana, meski tidak memakai baju dinas.

Sampai dengan pukul 17.00 WIB, tim masih belum meninggalkan tempatnya. Mereka belum ada yang meninggalkan kantor sekretaritan daerah disana, beberapa diantara keluar untuk mwnjalankan ibadah di masjid yang berada disekitar lingkungan kantor.

Sebelumnya, selang beberapa hari pasca operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT-KPK) terhadap Bupati Lampung Utara, komisi antri rasua itu kembali menurunkan petugasnya dikabupaten tertua di Lampung itu.

Tepatnya di rumah dinas jabatan Bupati disana, Rabu (9/10/2019) pukul 14.00. Tampak tiga unit kendaraan jenis Toyota lnnova dengan nomor polisi Kota Bandar Lampung, yakni BE-1112-XX, BE-1652-YG, dan BE-1306-CB terparkir dihalamannya.

Saat beberapa awak media hendak mendekati rumdis, di cegah oleh beberapa orang petugas jaga dari Pol PP yang berjaga.

“Maaf mas, jangan masuk sedang ada pemerikasaan dari KPK, “ujar salah seorang petugas Pol-PP berjaga.

Berselang beberapa menit kemudian, salah satu kendaraan dari tim KPK keluar dari lokasi rumdis secara terburu- buru menuju arah pusat Kotabumi. Sampai berita ini di turunkan, tidak diketahui apa yang dilakukan tim KPK di dalam rumah jabatan Bupati itu. Serta tak ada seorangpun yang dapat dikonfirmasi terkait kedatangan KPK di kabupaten tertua di Lampung itu.

 

Orean



WhatsApp chat