Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

Peserta Lelang Dinas PUPR Tuba Dikeroyok Belasan Orang

Bandar Lampung (Journal) : Peserta lelang proyek di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Sudirman, dikeroyok salah seorang keluarag tokoh Tulang Bawang, bersama belasan orang anak buahnya, di komplek Unit Layanan Pengadaan (ULP), Menggala, Selasa 17 September 2019, sekitar pukul 9.00.

Korban Sudirman, warga Kedaton, Bandar Lampung, sempat dirawat di RSUD Tulang Bawang, kemudian kini dirujuk di RSU Urip Sumoharjo. Selain luka dan memar, korban diagnosa menderita pembekuan pembuluh darah di bagia otak. Dugaan sementara aksi pengeroyokan yang diduga dikomandoi Zamheri, yang juga peserta lelang, yang perusahaannya tidak lolos dalam proses lelang proyek jalan senilai Rp400 juta.

Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, Selasa itu, korban bersama para rekanan lainnya, di undang pihak ULP Dinas PUPR Tulang Bawang, untuk melanjutkan proses tender online, untuk tahapan verifikasi dokumen. Korban diduga dinyatakan menang, karena lengkap.

Diduga, pelaku juga adalah peserta lelang yang kalah, kemudian mengamuk dan entah dari mana komandonya, mereka menyerang Sudirman, secara membabi buta. Korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Menggala, dan kini di proses di Polres Tulang Bawang.

“Saya di undang untuk verifikasi. Bertemu petugas, saat sedang proses pemeriksaan berkas, tiba tiba ada keributan di dalam. saya diminta berhenti dulu karena ada ribut ribut. Tiba tiba, Zamheri masuk langsung menyerang dengan kursi. Saya bilang ampun, apa salah saya, maaf kalo saya ada salah. Tapi tetap terus memukul bersama sekitar 10 orang lainnya,” kata korab di RS Urip Sumoharjo. Kemudian korban yang terus di pukuli hingga keluar kantor. Dan korban dibantu rekannya, untuk lapor ke Polisi.

Kuasa Hukum Minta Segera Proses

Sukardin, Kuasa Hukum Sudirman, meminta Polres Tulang Bawang untuk menindak lanjuti kasus pengeroyokan dengan laporan polisi di Polsek Menggala bernomor LP/709/B/IX/2019/Polda Lampung/Res Tuba/Sek Menggala pada Selasa 17 September 2019 lalu. “Para para pelaku berjumlah sekitar 10 orang, dan konon melibatkan kelura orang berpengaruh disana. dan mereka masih bebas berkeliaran,” kata Sukardin, kepada sinarlampung.com.

Menurut Sukardin, korban juga hadir di lokasi kejadian untuk mengikuti tahapan verifikasi dokumen perusahaan sesuai dengan undangan dari panitia lelang. Tak lama kemudian, sekira Pukul 09.45 WIB, para pelaku mengamuk dan mengeroyok korban yang saat itu hendak keluar dari ruangan kantor ULP.

“Para pelaku diduga mengeroyok korban dengan cara sadis dan tanpa alasan yang jelas. Klien kami dipukul dengan menggunakan kursi, ditendang dan diinjak- injak hingga halaman parkir komplek ULP,” ungkap Sukardin, kepada wartawan, Kamis (19/9/2019).

Atas peristiwa itu, kata Sukardin, korban mengalami luka serius di sekujur tubuhnya. Bahkan, saat ini ia masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung. “Menurut dokter, korban harus menjalani operasi karena ada pembekuan darah di otak,” katanya.

Karena, kata Sukardin, pihaknya mendesak pihak Kepolisian Daerah Lampung untuk segera menangkap dan memproses para pelaku sesuai dengan perbuatannya. Pasalnya, hingga kini para pelaku yang diketahui sebagai orang kuat di daerah tersebut, masih bebas menghirup udara segar dan menganggap dirinya kebal hukum.

“Kami berharap para pelaku ini segera ditangkap dan diproses hukum, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jangan sampai ada pembiaran terhadap aksi premanisme seperti itu. Hukum harus ditegakkan,” tegasnya.

Kapolda Monitor

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi mengaku telah menerima laporan tersebut. Dan saat sedang di tangani Polres Tulang Bawang. “Ya kami monitor kasus itu. Dan sedang di tangani Polres Tulang Bawang,” kata Kapolda melalui pesan whatshappnya.

Sumber: Rilis Jun



WhatsApp chat