150 Hektar Savana di Suoh Terbakar
Lampung Barat (Journal): Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) Bidang Wilayah II Liwa bersama petugas terkait lainnya, dibantu masyarakat hingga kemarin terus menyisiri lokasi kebakaran lahan yang ditumbuhi tanaman ilalang (savana) di sekitar Danau Asam Kecamatan Suoh.
Kobaran api yang sempat membesar berhasil dipadamkan pada Minggu malam (8/9) sekitar pukul 20.30 WIB, setelah kondisi dianggap aman petugas beristirahat. Untuk penyebabnya sendiri, berdasarkan hasil analisa dari tim TNBBS disebabkan gesekan antar tanaman, terlebih saat ini terjadi kemarau yang memungkinkan menimbulkan percikan api. Berbeda dengan keterangan sebelumnya yang mengatakan sumber api diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Lalu, kemarin pagi tim gabungan kembali menuju lokasi kebakaran untuk mematikan titik-titik api. Total sekitar tiga titik api yang ditemukan, dan petugas langsung bergegas memadamkan dengan peralatan seadanya.
”Hari ini kami menyisiri lokasi kebakaran untuk mencari titik-titik api yang masih menyala, dan kami temukan ada sekitar tiga titik dan langsung kami padamkan, Insya Allah saat ini sudah tidak ada lagi titik api yang masih menyala dan semua sudah dalam kondisi padam, namun tetap kami pantau,” ungkap Kabid TNBBS Wilayah II Liwa Amri, S.Hut, M.Hum.
Dikatakannya, luas lahan yang terbakar mencapai 150 hektar, dan saat ini kondisinya memperihatinkan, selain karena memang hanya ditumbuhi hamparan ilalang yang luas, juga tumbuhan-tumbuhan besar memang tidak ada di lokasi kebakaran.
”Perkiraan kami luas area yang terbakar seluas 150 hektar, dan semoga tidak terjadi kebakaran kembali, karena memang untuk potensi kebakaran masih ada, mengingat sekitar danau yang ada di wilayah itu sebagian besar ditumbuhi tanaman ilalang,” kata dia.
Terusnya, untuk penanganan pasca kebakaran pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL), guna melakukan penanaman kembali di lahan yang terbakar. Tanaman yang akan dipilih untuk ditanam, yakni berupa tumbuh-tumbuhan asli Taman Nasional.
”Jadi, akan segera kami koordinasikan ke BPDAS-HL untuk penanaman kembali, dan tentunya kami juga mengajak semua pihak untuk turut berpartisipasi. Selain itu kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga agar kebakaran tidak kembali terjadi,” harapnya.
Sementara itu, disinggung soal penyebab kebakaran, Amri tidak menutup kemungkinan jika sumber api bisa saja berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan. ”Sekarang kan kondisinya kemarau, jadi hasil analisa kami, itu disebabkan karena gesekan antar tanaman seperti ilalang dan bambu yang banyak tumbuh, meskipun sebenarnya ada kemungkinan lain seperti adanya oknum yang membuang puntung rokok sembarangan,” pungkasnya.
Penulis: Febri